TUGAS 2 INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
USABILITY
A. Pengujian Kegunaan (Usability Testing)
B. Apa itu Pengujian Kegunaan?
Pengujian kegunaan penting karena:
- Membantu tim mengidentifikasi masalah kegunaan yang mungkin tidak terlihat oleh pengembang
- Memberikan wawasan berdasarkan data tentang perilaku pengguna sebenarnya
- Mengurangi biaya pengembangan dengan menemukan masalah lebih awal
- Meningkatkan kualitas produk akhir dan kepuasan pengguna
C. Metode Evaluasi Kegunaan
1. Pengujian Kegunaan Formal
Pengujian kegunaan formal biasanya dilakukan dalam lingkungan terkontrol seperti laboratorium pengujian kegunaan. Pendekatan ini melibatkan:
- Rekrutmen peserta yang mewakili pengguna target
- Skenario pengujian terstruktur dengan tugas-tugas spesifik
- Pengumpulan data yang sistematis, termasuk metrik kuantitatif dan kualitatif
- Analisis mendalam dan pelaporan hasil
2. Evaluasi Heuristik
Evaluasi heuristik melibatkan ahli UX yang memancarkan antarmuka berdasarkan prinsip-prinsip kegunaan yang mapan. Pendekatan ini:
- Dapat dilakukan lebih awal dalam proses pengembangan
- Tidak memerlukan anggota pengguna
- Mengidentifikasi masalah berdasarkan pengalaman dan keahlian evaluator
- Sering digunakan sebagai langkah awal sebelum menguji dengan pengguna sebenarnya
3. Pengujian Kegunaan Gerilya
Pengujian kegunaan gerilya adalah pendekatan cepat, hemat biaya, dan fleksibel untuk mendapatkan umpan balik pengguna. Metode ini:
- Melibatkan pengujian dengan pengguna di tempat umum (seperti kafe)
- Biasanya berlangsung singkat (10-15 menit per sesi)
- Menggunakan prototipe sederhana atau produk yang ada
- Berfokus pada masalah utama dengan cepat daripada analisis mendalam
D. Penerapan Pengujian Kegunaan Gerilya
1. Persiapan Pengujian
Tentukan tujuan: Tetapkan dengan jelas apa yang ingin Anda pelajari dari pengujian ini. Fokus pada beberapa pertanyaan kunci atau hipotesis yang ingin diuji.
Buat skenario dan tugas: Kembangkan 3-5 tugas spesifik yang mewakili bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan produk Anda. Tugas harus realistis dan relevan.
Mempersiapkan prototipe: Gunakan prototipe sederhana - bahkan sketsa kertas bisa efektif. Pastikan prototipe cukup untuk menguji hipotesis Anda.
Menyiapkan alat dokumentasi: Persiapkan cara untuk mencatat temuan - bisa berupa formulir sederhana, perekam audio, atau catatan tertulis.
2. Merekrut Peserta
Pengujian gerilya sering dilakukan di tempat umum seperti kafe, perpustakaan, atau taman. Cari peserta yang:
- Mewakili pengguna target Anda jika memungkinkan
- Bersedia memberikan 10-15 menit waktu mereka
- Tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang produk Anda
Pendekatan orang dengan sopan, jelaskan tujuan Anda secara singkat, dan tawarkan insentif kecil (seperti kopi atau makanan ringan) sebagai ucapan terima kasih.
3. Melakukan Sesi Pengujian
Pengantar singkat: menjelaskan bahwa Anda menguji produk, bukan peserta, dan mendorong mereka untuk berpikir keras.
Berikan tugas satu per satu: Biarkan peserta mencoba menyelesaikan tugas tanpa bantuan kecuali benar-benar diperlukan.
Amati dan catat: Perhatikan di mana peserta mengalami kesulitan, ekspresi wajah, komentar, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.
Jangan memimpin: Menghindari mengarahkan peserta atau memberikan petunjuk yang akan mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan produk.
4. Menganalisis dan Menerapkan Temuan
Setelah menyelesaikan sesi pengujian:
- segera kumpulkan dan analisis temuan Anda
- Identifikasi pola dan masalah berulang
- Prioritaskan masalah berdasarkan keparahan dan frekuensi
- Bagikan temuan dengan tim Anda menggunakan format sederhana
- Implementasikan perubahan berdasarkan wawasan yang diperoleh
E. Praktik Terbaik untuk Pengujian Kegunaan
Terlepas dari metode yang Anda pilih, ada beberapa praktik terbaik yang dapat meningkatkan efektivitas pengujian kegunaan:
Uji lebih awal dan sering: Jangan tunggu sampai produk selesai. Pengujian selama pengembangan menghemat waktu dan sumber daya.
Gunakan jumlah peserta yang tepat: Untuk pengujian gerilya, 5-8 peserta sering cukup untuk mengidentifikasi masalah utama. Jakob Nielsen menunjukkan bahwa lima pengguna dapat menemukan sekitar 85% masalah kegunaan.
Tetap tujuan: Jangan bereaksi secara emosional terhadap kritik; fokus pada pembelajaran dari setiap interaksi.
Kombinasikan metode: Gunakan beberapa pendekatan pengujian untuk mendapatkan perspektif yang lebih lengkap.
Lakukan iterasi: Pengujian kegunaan paling efektif ketika menjadi bagian dari proses iteratif desain dan pengembangan.
Kesimpulan
Pengujian kegunaan adalah komponen penting dalam proses desain yang berpusat pada pengguna. Baik Anda memilih pengujian formal di laboratorium atau pendekatan gerilya yang cepat, mendapatkan umpan balik dari pengguna nyata sangat penting untuk menciptakan produk yang menakjubkan dan memuaskan. Dengan memahami bagaimana pengguna sebenarnya berinteraksi dengan produk Anda, Anda dapat membuat keputusan desain yang diinformasikan dengan baik dan terus meningkatkan pengalaman pengguna.
Mulailah dengan pengujian sederhana dan bangun dari sana. Bahkan pengujian kegunaan dalam skala kecil jauh lebih baik daripada tidak ada pengujian yang sama sekali, dan wawasan yang Anda peroleh akan sangat berharga untuk menciptakan produk yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar